Saturday, May 06, 2006

Ekonofisika, antara masa depan fisika dan ilmu ekonomi masa depan

Rachmad Resmiyanto

Salah kaprah tentang ekonofisika biasanya berkitar pada pendapat bahwa ekonofisika merupakan ilmu baru yang bisa meramal harga saham. Kendati pendapat ini tidak sepenuhnya salah, tetapi pendapat ini telah mengerdilkan keagungan ekonofisika.

Jika kita sepakat bahwa ekonofisika merupakan gabungan economics-physics, maka sebenarnya kelahiran ekonofisika adalah bersamaan dengan kelahiran ekonomi itu sendiri. Pada awalnya ilmu ekonomi merupakan kajian filsafat moral tentang perilaku manusia dalam mengatur rumah tangganya. Ketika lahir, ilmu ekonomi belumlah merupakan disiplin yang mandiri. Saat itu ilmu ekonomi bernama ekonomi politik. Jamak sudah mengetahui bahwa ilmu ini dikukuhkan oleh Adam Smith yang justru seorang profesor filsafat moral. Lima tahun setelah kematiannya, 1795, orang-orang terhenyak ketika mengetahui bahwa karya Adam Smith, The History of Astronomy, pada hakikatnya merupakan perpaduan fisika dan ekonomi. Karya ini tidak menjelaskan sejarah perkembangan astronomi namun justru berusaha mengambil gagasan-gagasan dalam astronomi untuk diterapkan dalam ekonomi politik. Maka, kita mengenal bahwa fungsi pasar adalah mirip dengan fungsi matahari dalam tata surya. Demikian pula gagasan besar the invisible hands (tangan-tangan ghaib) Adam Smith ternyata juga bersumber dari konsep pengaturan diri dalam fisika. Di kalangan fisikawan konsep ini dikenal sebagai self organized. Konsep inilah yang kemudian melahirkan wacana pasar bebas ketika dunia semakin mendesa menuju desa buana (globall village).