Wednesday, March 25, 2009

Ada Totto-chan di Budi Mulia Dua
Bersekolah di SMP-SMA Budi Mulia Dua sangat mengasyikkan. Sekolah ini berbeda dengan sekolah lainnya. Anak-anak semuanya terlihat gembira. Selama di sekolah, mereka tidak menunjukkan wajah yang murung, penuh beban pelajaran dan be-te. Sekolah ini nampak selalu ramai dan hidup. Sepanjang hari, di segala tempat di sekolah ini, selalu riuh dengan murid dan guru.

Buku: Mahasiswa dan Kepemimpinan
Saya tidak pernah risau terhadap krisis moneter yang melanda Indonesia sejak 1997 lalu. Meskipun saya tahu krisis itu sampai hari ini belum usai dan bahkan berpengaruh buruk terhadap hampir semua bidang kehidupan masyarakat: ekonomi, sosial, budaya pendidikan, bahkan politik.

Buku Fisika SMA: Kajian Konsep

M.F. Rosyid, Romi Hanang S.B., Rachmad Resmiyanto, Dwi Sabdo Budi Prastya,
Kajian Konsep Fisika 3 Jilid (Buku pelajaran SMA),
Tiga Serangkai, Surakarta,
ISBN: 978-979-018-725-2 (jilid lengkap)



Menariknya Gagasan Islamisasi Sains
Islamisasi Sains merupakan bagian dari islamisasi ilmu pengetahuan modern, merujuk kepada ilmu pengetahuan yang berdasarkan pandangan Barat sekuler, ilmu yang ditemui dan disebarkan oleh peradaban Barat (Hashim, 2005).

Gagasan Islamisasi sains terbit dari premis bahwa sains tidak pernah bebas nilai dan juga tidak pernah bersifat sejagat (universal). Sains yang telah tersebar saat ini telah melalui proses sekulerisasi dan westernisasi yang bukan saja tidak harmonis dengan kepercayaan umat Islam tetapi justru membahayakan keimanan.

Menggugat Diktum Bebas Nilai dalam Sains
Pernyataan-pernyataan bahwa sains telah menghadirkan kemajuan kehidupan sehingga tidak perlu direvisi, sains tidak ada sangkut pautnya dengan keyakinan apalagi agama, bahwa sains berlaku universal melampaui batas-batas keyakinan, budaya, agama dan bangsa merupakan pernyataan-pernyataan yang kebenarannya prematur. Ungkapan-ungkapan lain yang semakna hanya menunjukkan bahwa hasil cerapan terhadap perkembangan sains itu sama sekali tanpa diikuti sikap kritis, nilai sikap yang menjadi diktum utama dalam sains itu sendiri.

Wacana Hubungan Sains dan Agama
Seturut dengan keimanan Islam, fisika sebagai subjek ilmu yang berusaha menjelaskan keteraturan alam semesta tentu harus juga bisa menjelaskan bagaimana peran Tuhan dalam keteraturan tersebut. Selama ini, buku-buku teks fisika seolah-seolah melepaskan begitu saja peran Tuhan. Jika ditarik dalam sebuah kesimpulan sederhana, dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara Tuhan (agama) dan fisika sebagai subjek ilmu.

Ketika Manusia Berjumpa Sains
Kapanpun manusia berjumpa dengan sains, maka ia akan bertemu dengan sebuah revolusi. Perjumpaan dengan sains adalah perjumpaan yang menentukan, membangkitkan semangat sekaligus menggairahkan.

PhET: Simulasi Fisika untuk Membantu Pembelajaran di Kelas
Physics Education Technology atau PhET merupakan sebuah ikhtiar sistematis yang tanggap jaman terhadap perkembangan teknologi pembelajaran. PhET dikembangkan oleh Universitas Colorado di Boulder Amerika (University of Colorado at Boulder) dalam rangka menyediakan simulasi pengajaran dan pembelajaran fisika berbasis laboratorium maya (virtual laboratory) yang memudahkan guru dan siswa jika digunakan untuk pembelajaran di ruang kelas.

Telaah Laboratorium Maya Berdasarkan Model Sains Kuhnian dan Implikasinya dalam
Pembelajaran Fisika
Fisika sebagai ilmu yang berusaha membongkar rahasia alam semesta tidak serta merta begitu saja dapat disajikan dalam tayangan maya di komputer. Kajian ini menelaah laboratorium maya fisika dengan memandang fisika dalam model sains Kuhnian dan implikasinya dalam pembelajaran fisika. Kajian ini dilakukan dengan cara membongkar realitas yang ada dalam media pembelajaran tersebut dalam kerangka berpikir (framework) ala Kuhnian.

Mengukur Efisiensi Organisasi dengan DEA (Data Envelopment Analysis)
Mengingat setiap organisasi/perusahaan mempunyai level input yang bervariasi dan juga menghasilkan level output yang bervariasi, maka DEA telah membuka kesempatan untuk menangani berbagai kasus yang tidak dapat didekati dengan metode lain karena sifat hubungan yang kompleks (terkadang tidak diketahui) antara banyak input dan banyak output yang terlibat tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan fungsional input-output tersebut.

Mbah Maridjan, Saintis Madzhab Yogya?
Mbah Maridjan adalah seorang kakek yang fenomenal. Sebagai seorang sarjana sains, saya begitu tercengang dengan sikap Mbah Maridjan yang berani “membantah” para ahli vulkanologi. Bagi saya ini adalah fenomena yang luar biasa dalam sejarah sains di nusantara. Dalam cara pandang sains yang selama ini saya pelajari, tentu saja sikap Mbah Maridjan akan dianggap sebagai sikap yang tidak ilmiah.

Ekonofisika, antara masa depan fisika dan ilmu ekonomi masa depan
Salah kaprah tentang ekonofisika biasanya berkitar pada pendapat bahwa ekonofisika merupakan ilmu baru yang bisa meramal harga saham. Kendati pendapat ini tidak sepenuhnya salah, tetapi pendapat ini telah mengerdilkan keagungan ekonofisika.

Menunggu Kematian Media
Saya tidak begitu paham dengan bahasa Inggris, namun saya curiga terhadap hubungan dua kata yang agak berbeda tapi mempunyai kemiripan dalam fonem, journey dan journalist. Kata pertama biasa diartikan perjalanan dan kadang diterjemahkan petualangan atau penjelajahan. Kata kedua merupakan ungkapan untuk para kuli tinta.

Mahasiswa: Bukan Siapa-siapa
Kata seorang kawan, mahasiswa merupakan faktor amat penting yang menentukan hampir setiap pertumbuhan, perkembangan, penyurutan serta perubahan kehidupan di negara saya. Konon, titik-titik balik sejarah negara ini selalu digoreskan pertama kali oleh mahasiswa. Sebutlah peristiwa tahun 1908, 1928, 1945, 1965 dan 1998. Semuanya merupakan bagian dari seri kontribusi mahasiswa terhadap Indonesia.

Jalan Sunyi Menyelesaikan Skripsi Ekonofisika
Alpha beta gamma. Risalah ini merupakan karya pamungkas untuk menggenapi syarat menjadi sarjana paripurna setelah sekian lama bergelut dengan berbagai teori (dalil), asas dan hukum yang bermaksud membongkar rahasia jagat raya.

Tuesday, March 24, 2009

Ilmu Alamiah Dasar

Berikut ini adalah materi-materi yang menjadi bagian topik saya dalam matakuliah Ilmu Alamiah Dasar untuk prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia & Pendidkan Bahasa Inggris:
  1. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar
  2. Alam pikiran manusia dan perkembangnnya
  3. Ilmu pengetahuan alam dan Teknologi bagi kehidupan manusia
  4. Beberapa perkembangan teknologi terkini: teknologi kearifan lokal & teknologi informasi

Wednesday, March 18, 2009

Ada Totto-chan di Budi Mulia Dua

Rachmad Resmiyanto


BERSEKOLAH di SMP-SMA Budi Mulia Dua sangat mengasyikkan. Sekolah ini berbeda dengan sekolah lainnya. Anak-anak semuanya terlihat gembira. Selama di sekolah, mereka tidak menunjukkan wajah yang murung, penuh beban pelajaran dan be-te. Sekolah ini nampak selalu ramai dan hidup. Sepanjang hari, di segala tempat di sekolah ini, selalu riuh dengan murid dan guru. Pelajaran berlangsung di mana saja. Tidak seperti sekolah pada umumnya yang jika jam pelajaran berlangsung, sekolah nampak lengang dan senyap di mana-mana. Pelajaran di Budi Mulia Dua dilakukan di mana saja. Ada yang di perpustakaan. Ada yang di depan kelas. Ada yang di ruang multimedia. Ada guru yang menyelengarakan pelajaran di taman, kantin dan halaman. Ada juga pelajaran yang berlangsung di depan televisi, guru dan murid duduk lesehan seraya mendiskusikan yang sedang ditonton. Ke manapun Anda melangkah, Anda akan berjumpa dengan keasyikan guru dan murid yang sedang belajar.


Anthony de Mello, pengamat pendidikan dari India, mengatakan bahwa jika seluruh anak dibebaskan untuk memilih kegiatan yang disukainya, tidak akan ada anak yang mau bersekolah. Tidak ada yang paling dibenci oleh anak-anak selain sekolah formal, dengan segala atribut kerapian dan pekerjaan rumahnya. Kebanyakan sekolah memang berwajah ini. Tapi, sekolah Budi Mulia Dua menunjukkan wajah yang lain.

Sekolah, lembaga yang bermaksud mendidik anak agar pintar dan cakap dalam hidup justru telah menjadi musuh bagi anak sendiri. Anak tidak merasa gembira tatkala mereka ke sekolah dan sedang di sekolah. Di Budi Mulia Dua, anak-anak tidak merasakan hal ini. Mereka nampak asyik, ceria dan bersemangat. Setiap berganti pelajaran, seolah mereka sedang menuju permainan yang baru. Sekolah di Budi Mulia Dua selalu ceria. Suasananya seperti sekolah Tomoe Gakuen di Jepang.

Di Tomoe Gakuen, para murid belajar di gerbong kereta yang disulap menjadi ruang kelas. Selama pelajaran, mereka bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong. Para murid seolah sedang melakukan lawatan perjalanan. Mengasyikkan sekali.

Murid-murid Tomoe Gakuen juga boleh mengubah urutan pelajaran menurut keinginan mereka. Pada hari yang sama, setiap anak bisa belajar berbeda. Hari itu, ada yang memulainya dengan seni musik. Ada yang mendahulukan fisika. Sementara yang lain mengawalinya dengan belajar bahasa. Jadwal pelajaran bisa dibolak-balik sesuka mereka.

belum selesai...

Buku Mahasiswa dan Kepemimpinan

Mahasiswa dan Kepemimpinan
Kumpulan Naskah Annual Essay Competition Terbaik 2004, Due-Like UGM
Rachmad Resmiyanto, Mahasiswa yang Mengebiri Kampus



Buku Fisika SMA

M.F. Rosyid, Romi Hanang S.B., Rachmad Resmiyanto, Dwi Sabdo Budi Prastya,
Kajian Konsep Fisika 3 Jilid (Buku pelajaran SMA),
Tiga Serangkai, Surakarta,
ISBN: 978-979-018-725-2 (jilid lengkap)



Buku Fisika Kelas X atau kelas 1 SMA



Menariknya Gagasan Islamisasi Sains

Rachmad Resmiyanto


ISLAMISASI SAINS merupakan bagian dari islamisasi ilmu pengetahuan modern, merujuk kepada ilmu pengetahuan yang berdasarkan pandangan Barat sekuler, ilmu yang ditemui dan disebarkan oleh peradaban Barat (Hashim, 2005).

Gagasan Islamisasi sains terbit dari premis bahwa sains tidak pernah bebas nilai dan juga tidak pernah bersifat sejagat (universal). Sains yang telah tersebar saat ini telah melalui proses sekulerisasi dan westernisasi yang bukan saja tidak harmonis dengan kepercayaan umat Islam tetapi justru membahayakan keimanan.

Menggugat Diktum Bebas Nilai dalam Sains

Rachmad Resmiyanto

SENGAJA TULISAN INI diawali dengan judul provokatif. Judul ini ditulis dengan harapan bisa menembus dan menjejaki belantara kesadaran kita, sampai kemudian bisa melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang bertenaga. Mengapa cendekiawan muslim perlu menelisik ulang bangunan sains yang telah sedemikian mapan? Bukankah manusia telah disuguhi keajaiban demi keajaiban kehidupan yang diciptakan oleh sains? Bukankah sains itu bebas nilai dan universal sehingga bisa berlaku bagi seluruh manusia dan bangsa dalam segala tingkat budaya, keyakinan dan agama? Pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan ini akan menemukan puncaknya ketika sampai pada pertanyaan: Salahkah konstruksi sains sekarang?

Wacana Hubungan Sains dan Agama

Rachmad Resmiyanto


BARU SEKITAR EMPAT DASAWARSA terakhir ini saja wacana tentang hubungan sains dan agama bisa dikatakan menemukan bentuk barunya. Sejatinya, wacana ini telah lama amat dibahas, namun baru pada beberapa dasawarsa belakangan ini wacana sains dan agama tumbuh subur secara sistematik. Hal ini mengandung maksud, selayaknya sebuah bidang kajian, wacana ini juga mengundang perdebatan tentang pendekatan, metodologi dan ruang lingkupnya. Wacana ini semakin subur ketika banyak forum-forum ilmiah yang memberi ruang bagi debat-debat tersebut, misalnya seminar dan konferensi ataupun jurnal-jurnal ilmiah yang sengaja mengkhususkan bidang kajiannya pada wacana ini. Wacana ini juga semakin ramai karena ternyata buku-buku yang mencoba mengupas wacana sains dan agama jumlahnya juga melimpah.

Bagir dkk. (2006) menyebutkan bahwa wacana sains dan agama masih bisa dikatakan berada pada aras dasar sebab karya-karya baru yang ditulis masih berkutat pada bagaimana menarik batas-batas dari bidang yang amat luas ini, termasuk di dalamnya adalah menetapkan apa agenda utamnaya, isu yang dibahas dan juga metodologinya.

Lebih lanjut, Bagir dkk (2006) menyatakan bahwa setiap agama mempunyai pandangan yang berbeda tentang sains. Setiap agama akan menghadirkan tipologi yang beragam terkait bagaimana kepercayaannya memandang relasi dirinya dengan sains. Dalam sudut pandang agama Islam, ini bisa disebut sains Islam dan yang lebih radikal dari itu adalah islamisasi sains.

Sejarah filsafat ilmu telah mencatat bahwa pernah terjadi tragedi keilmuan tatkala teori Heliosentris yang diumumkan oleh Copernicus dan Galileo dicap sebagai pemikiran sesat oleh gereja. Sementara itu, begawan fisika Isaac Newton hanya menempatkan Tuhan sebagai penutup sementara lubang kesulitan yang belum terpecahkan dan terjawab dalam beberapa teorinya. Setelah kesulitan itu terjawab, maka secara otomatis intervensi Tuhan tidak lagi diperlukan. Bahkan, suatu saat ketika Napoleon Bonaparte bertanya kepada Laplace tentang peran Tuhan yang tidak disinggung dalam karyanya, Laplace menjawab dengan tegas bahwa peran Tuhan tidak diperlukan dalam penjelasan keteraturan alam raya ini.

Seturut dengan keimanan Islam, fisika sebagai subjek ilmu yang berusaha menjelaskan keteraturan alam semesta tentu harus juga bisa menjelaskan bagaimana peran Tuhan dalam keteraturan tersebut. Selama ini, buku-buku teks fisika seolah-seolah melepaskan begitu saja peran Tuhan. Jika ditarik dalam sebuah kesimpulan sederhana, dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara Tuhan (agama) dan fisika sebagai subjek ilmu.

Pemahaman seperti ini amat berbahaya sebab bisa menyebabkan kecakapan ilmu yang dimiliki menjadi terbelah. Lambat laun ini akan mengarah pada pemisahan agama dan ilmu pengetahuan.

Beberapa karya yang ada kemudian mencoba memasuki wacana sains dan agama ini. Beberapa karya dari Indonesia yang bisa disebutkan antara lain Akbar dkk (2008), Agung R (2007), Febri P.A. (2007), Firdaus (2004), Shihab (1997) dan Baiquni (1995). Sayangnya, karya-karya tersebut lebih terkesan sekedar justifikasi (pembenaran) temuan-temuan sains dengan ayat-ayat suci. Dan tindakan seperti ini bisa dikatakan sebagai tindakan yang gegabah dan ceroboh sebab fakta-fakta sains bisa salah (Al Attas, 1995). Oleh karena itu, mengupas wacana sains dan agama tanpa melihatnya dari sudut pandang filsafat ilmu sama saja hanya akan menemukan fatamorgana akademis.

Kepustakaan:
Agung R., Frida,. 2007. Fisika Integrasi-Interkoneksi. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA UNY

Akbar, M., Kurdi, M., dan Supriyadi, 2008. Kebenaran Teori Gravitasi Newton dan Teori Gravitasi Einstein Ditinjau dari Perspektif Teori Gravitasi dalam Al-Qur’an, Prosiding Seminar Sains dan Pendidikan Sains 2008 UKSW

Al Attas, Syed Muhammad Naquib,. 1995. Islam dan Filsafat Sains. Bandung. Mizan

Bagir, Zainal Abiudin,. 2006. Sains dan Agama-agama: Perbandingan Beberapa Tipologi Mutakhir. Dalam Ilmu, Etika dan Agama. Yogyakarta. Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS)

Shihab, M. Qurais,. 1997. Mukjizat al-Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Ghaib. Bandung. Mizan

Baiquni, Achmad,. 1995. Al Qur’an, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ed.1, Cet.3. Jakarta. Dana Bhakti Wakaf

Febri P.A., 2007. Menyibak Misteri Kekal Akhirat tinjauan Ilmu Fisika. Yogyakarta. Kreasi Total Media

Firdaus, Feris,. 2004. Alam Semesta: sumber ilmu, Hukum, dan Informasi Ketiga Setelah Al Quran dan As Sunnah. Yogyakarta. Insania Cipta Press

Mbah Maridjan, Saintis Madzhab Yogya?

Rachmad Resmiyanto

MBAH MARIDJAN adalah seorang kakek yang fenomenal. Simak saja berita-berita beberapa waktu yang silam tatkala Gunung Merapi di Yogyakarta sedikit sibuk. Semula ia adalah juru kunci Merapi yang hanya dikenal para pendaki. Tiba-tiba, ia adalah Laki-laki pemberani di Indonesia (versi Sido Muncul). Ia menjadi bintang gemintang dan milik banyak orang, tidak lagi terbatas bagi warga Kinahrejo. Popularitasnya mampu menyihir jutaan orang dan aksinya mampu menyita perhatian dunia. Bahkan, Mbah Maridjan sempat ditawari untuk nonton langsung Piala Dunia di Jerman. Sepanjang sejarah Piala Dunia, mungkin ini merupakan satu-satunya tawaran yang diberikan kepada orang Jawa, Yogya, tur ndesa.

Tekadnya yang kuat untuk nguri-uri Merapi telah mengalahkan segala-galanya. Bujukan dari semua orang tidak mampu menggoyahkan tekadnya, mulai dari orang nomor satu di Yogya sampai orang nomor satu di Indonesia. Bahkan, meskipun para ilmuwan vulkanologi telah menyatakan Merapi akan meletus, Mbah Maridjan tetap santai dan malah bersiteguh di Merapi. Di saat para ahli vulkanologi mengkhawatirkan letusan Merapi, Mbah Maridjan justru berani jalan-jalan sampai di Srimanganti. Dan yang lebih mengejutkan, Mbah Maridjan malah memberi kabar: ”Merapi hanya sekedar buang sampah”. Sepertinya, tidak ada sedikitpun aktivitas Merapi yang perlu dirisaukan. Inilah sikap Mbah Maridjan, seorang juru kunci gunung Merapi yang begitu jantan.

Ketika Manusia Berjumpa Sains

Rachmad Resmiyanto


KAPANPUN manusia berjumpa dengan sains, maka ia akan bertemu dengan sebuah revolusi. Perjumpaan dengan sains adalah perjumpaan yang menentukan, membangkitkan semangat sekaligus menggairahkan. Tatkala sains sudah menyusup ke dalam budaya manusia, maka hanya perubahan demi perubahan yang akan disuguhkan. Jalan baru dalam peradaban senantiasa diretas oleh perjumpaan ini sampai warna lama dalam budaya memudar perlahan dan acapkali juga menyentak dan berganti rupa dengan warna baru budaya. Inilah perjumpaan agung antara manusia beserta segenap mekar wangi budayanya dan sains yang selalu membawa janji dan semangat hidup yang berderap.

Setiap lanskap budaya dan peradaban manusia ditegakkan di atas pilar-pilar pandangan hidup yang dengannya manusia memiliki sebuah cara untuk mengamati, memilah, memilih dan menilai segala sesuatu yang hinggap di sepanjang lintasan perjalanan sejarahnya. Cara pandang ini berakar kuat pada sikap terhadap dirinya sendiri sebagai manusia dan sikap terhadap alam semesta, ruang di mana manusia dan peradabannya menjejak. Penelusuran lebih jauh akan mengungkap bahwa mata air cara pandang manusia adalah ilmu pengetahuan, yang dalam makna generiknya selalu identik dengan sains. Memang harus diakui, jalinan interaksi yang terjadi antara cara pandang dan sains bukanlah melulu komunikasi searah tapi seringkali juga menunjukkan komunikasi dua arah. Namun, dalam banyak hal harus pula diakui bahwa segala yang telah dicapai oleh sains pasti akan menerbitkan dampak perubahan dalam pola peradaban. Perjumpaan dengan sains selalu saja melompatkan manusia ke fase eksitasi, sebuah fase peradaban yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Monday, March 16, 2009

PhET: Simulasi Fisika untuk Membantu Pembelajaran di Kelas

Rachmad Resmiyanto


Physics Education Technology atau PhET merupakan sebuah ikhtiar sistematis yang tanggap jaman terhadap perkembangan teknologi pembelajaran. PhET dikembangkan oleh Universitas Colorado di Boulder Amerika (University of Colorado at Boulder) dalam rangka menyediakan simulasi pengajaran dan pembelajaran fisika berbasis laboratorium maya (virtual laboratory) yang memudahkan guru dan siswa jika digunakan untuk pembelajaran di ruang kelas. Simulasi PhET sangat mudah untuk digunakan. Simulasi ini ditulis dalam Java dan Flash dan dapat dijalankan dengan menggunakan web browser baku selama plug-in Flash dan Java sudah terpasang. Dengan kata lain, simulasi-simulasi PhET merupakan simulasi yang ramah pengguna. Simulasi-simulasi dalam PhET tersedia secara gratis dan dapat diunduh di alamat http://www.phet.colorado.edu.

Betapa Penting Menulis Itu

Rachmad Resmiyanto


ALAM DICIPTAKAN BUKAN TANPA TUJUAN. Alam ini ada karena memang disengaja dan diadakan. Alam tidak lahir secara kebetulan belaka. Alam yang berasal dari sebutir partikel kecil yang kemudian meledak, memuai, mengembang dan terus bergerak berekspansi sampai sekarang, sungguh mempunyai arti. Alam tidak semata-mata satu kejadian dari sekian banyak kejadian yang mungkin. Alam betul-betul disengaja untuk dihadirkan sebab ia menyimpan tujuan. Sungguh, dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Sunday, March 15, 2009

Silabus Fisika Modern (Modern Physics) - 3 SKS

Rachmad Resmiyanto


Tujuan instruksional:

Mata kuliah fisika modern ini dimaksudkan sebagai pengantar pada pembahasan sistem mikroskopik, yaitu fisika untuk inti atom, atom, molekul, dan perilaku atom dan elektron dalam zat padat. Fisika untuk sistem mikroskopik ini mencakup teori kuantum, yaitu teori dimana gelombang elektromagnetik dinyatakan sebagai partikel (foton), dan dalam keadaan tertentu partikel harus dinyatakan sebagai gelombang. Keadaan partikel harus dinyatakan dengan fungsi gelombang. Untuk sistem partikel dalam jumlah amat besar diperlukan pendekatan fisika statistik dengan menggunakan konsep fungsi distribusi. Konsep-konsep ini dapat digunakan untuk menguasai berbagai konsep dan prinsip yang berhubungan dengan susunan zat, yaitu dari zat padat, molekul, atom, inti atom, dan partikel elementer.

Saturday, March 14, 2009

Telaah Laboratorium Maya Berdasarkan Model Sains Kuhnian dan Implikasinya dalam Pembelajaran Fisika

Rachmad Resmiyanto

Abstrak:
Teknologi informasi dan komputer telah membuat pesatnya perkembangan media pembelajaran fisika berbantuan komputer. Media pembelajaran ini berhasil menyajikan fenomena-fenomena fisika yang biasa terjadi di alam nyata ke dalam lingkungan komputer (alam maya). Hal ini telah menjadi sihir dalam ranah pendidikan fisika yang ditandai lahirnya istilah laboratorium maya. Laboratorium berbasis komputer ini memungkinkan para murid atau mahasiswa dapat melakukan praktikum atau eksperimen fisika seolah menghadapi fenomena atau set peralatan laboratorium nyata. Fisika sebagai ilmu yang berusaha membongkar rahasia alam semesta tidak serta merta begitu saja dapat disajikan dalam tayangan maya di komputer. Kajian ini menelaah laboratorium maya fisika dengan memandang fisika dalam model sains Kuhnian dan implikasinya dalam pembelajaran fisika. Kajian ini dilakukan dengan cara membongkar realitas yang ada dalam media pembelajaran tersebut dalam kerangka berpikir (framework) ala Kuhnian.