Thursday, May 14, 2009

Shalahuddin UGM, Jilbab dan Indonesia

Rachmad Resmiyanto


PENTAS LAUTAN JILBAB yang diselenggarakan Jama’ah Shalahuddin sekitar 1986/89 (tolong dikoreksi) telah mengubah peta perempuan di Indonesia. Sosiolog Belanda yang perhatian pada perkembangan Indonesia, Niels Mulder, mengatakan bahwa sejak pentas Lautan Jilbab Jama’ah Shalahuddin dilakukan maka pakaian muslim jilbab telah ikut menjadi budaya masyarakat. Padahal Lautan Jilbab adalah sebuah puisi dadakan yang ditulis Emha Ainun Nadjib ketika harus merespon dan tampil di acara Pentas Seni Ramadhan Di Kampus Jamaah Shalahuddin UGM, Yogya, 1986. Lihat buku Niels Mulder-Ruang Batin Masyarakat Indonesia dan Jabrohim (teman dekat Cak Nun, Dekan FKIP UAD s.d 2008)-Tahajjud Cinta Emha Ainun Nadjib.
“Jilbab adalah keberanian di tengah hari-hari sangat menakutkan. Jilbab adalah percikan cahaya di tengah-tengah kegelapan. Jilbab adalah kejujuran di tengah kelicikan. Jilbab adalah kelembutan di tengah kekasaran dan kebrutalan. Jilbab adalah kebersahajaan di tengah kemunafikan. Jillbab adalah perlindungan di tengah sergapan-sergapan”.
(Emha Ainun Najib – Lautan Jilbab)

Sunday, May 10, 2009

Daftar Juara Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Kopertis V Tahun 2009

Daftar Juara Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Kopertis V
Pengirim : KOPERTIS V
29 April 2009

Sumber: http://kopertis5.org/index1.php?p=detail_berita&id=8696

PENGUMUMAN JUARA
KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA
TINGKAT KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA
TAHUN 2009

Lowongan Dosen Universitas Amad Dahlan

Kesempatan Berkarir sebagai Tenaga Pengajar

Senin, 04 Mei 2009 06:41

Sumber:
http://uad.ac.id/in/berita-umum/120-kesempatan-berkarir-sebagai-tenaga-pengajar.html

Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Yogyakarta memberikan kesempatan berkarir sebagai tenaga pengajar dengan persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut :

Wednesday, May 06, 2009

Pusat Studi Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan

Rachmad Resmiyanto

Pagi ini, 7 Mei 2009, Harian Kedaulatan Rakyat mengabarkan bahwa satu pusat studi baru telah berdiri di tanah Yogya.

Yogyakarta adalah kota pendidikan. Di tanah inilah, Ki Hadjar Dewantoro lahir, besar dan melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan mengepakkan sayap-sayap pendidikan. Tak jauh dari tempat Ki Hadjar membina kaum Bumiputera di Taman Siswa, KH Ahmad Dahlan sebelumnya juga sudah melakukan pemberdayaan masyarakat, umat Islam, lewat jalur pendidikan. Bendera keduanya berbeda. Ki Hadjar mengibarkan bendera Taman Siswa dengan pakem ideologi nasionalisme. KH Ahmad Dahlan menumbuhkan sekolah-sekolah Bumiputera di bawah naungan organisasi Muhammadiyah, pakemnya adalah pendidikan Islam. Di Yogyakartalah, ide-ide besar bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa disemai.