Monday, March 07, 2011

Tuak Cinta

Wahai Kekasih
segera tuangkan tuak cinta itu

dan sedikitpun tak kan bersisa dalam cawanku
kan kureguk semua
hingga hilang semesta kesadaran
biar aku menari dalam aroma candu
biar Engkau saja yang menjadi candu hidupku

Klaten, 01 Rabi'ul Akhir 1432/06.03.2011

Tuesday, March 01, 2011

Maneges Keadilan di Ruang Ujian

Oleh Rachmad Resmiyanto

PADA SEBUAH PAGI, ketika kampus 3 Warungboto masih lengang, seorang mahasiswi berbaju krem dengan kerudung sewarna, datang ke salah satu ruangan di sayap utara. Ruangan itu adalah yang paling ujung, arah barat. Ia datang  dengan langkah dalam gegas.

Ia menulis di secarik kertas kecil, berukuran setengah folio,  tanpa mengambil kursi untuk duduk. Ia masih setengah berdiri. Ia menulis sambil membungkukkan beberapa ruas tulang belakangnya. Nafasnya masih tersengal-sengal.

Selesai menulis, ia tersenyum kecil dan menyerahkan tulisan itu. Saya baca namanya perlahan. Saya lihat program studinya. Juga mata kuliahnya.  Saya pegang secarik kertas itu, blangko pelanggaran presensi.

Pada tatakan presensi kehadiran, saya bolak-balik berkas, mencari presensi matakuliah itu. Ketemu juga namanya. Ada beberapa tanda silang besar dalam deret seusai namanya tertera. Saya hitung jumlah silang besar itu. Saya gelengkan kepala, “Maaf mbak, Anda tetap tidak bisa ikut ujian”. Dan mahasiswi itu pergi menjauh dengan semburat wajah yang penuh kecewa.