Sekapur Sirih buat Mahasiswa
Segenap puji bagi Allah Yang Maha Tinggi. Seribu satu salam buat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.
Tugas ini hanya sederhana saja. Anda cukup membaca liputan dalam bunga rampai ini sampai tamat. Ada 4 naskah yang saya himpun buat Anda.
Semua liputan dalam antologi ini ditulis dalam bahasa yang memikat. Ia menggabungkan disiplin paling berat dalam jurnalisme dan kerenyahan bercerita dalam karya fiksi.
Liputan ini merupakan hasil kerja jurnalisme. Semua liputan ini adalah hasil riset. Inti jurnalisme adalah verifikasi. Fakta amat disucikan di sini. Kerja macam begini dibutuhkan oleh periset.
Nama-nama yang dikisahkan merupakan nama-nama yang hidup. Tempat cerita juga benar-benar nyata. Peristiwa-peristiwa yang dialami juga merupakan kejadian sebenarnya. Seluruh detil cerita merupakan fakta.
Untuk bisa bikin naskah riset yang panjang macam liputan ini, wawancara butuh dilakukan dengan banyak narasumber. Jumlahnya bisa puluhan bahkan ratusan. Waktu yang dibutuhkan juga tak sekedar sepekan dua pekan.
Wawancara yang dilakukan para peliput ini lebih dalam ketimbang apa yang disebut in-dept reporting. Para peliput tak sekedar menulis si fulan melakukan apa, tapi menukik lebih dalam lagi. Ia masuk sampai wilayah psikologi yang bersangkutan. Kita jadi mengerti mengapa ia melakukan demikian dan demikian.
Antologi liputan ini punya 4 judul: Sebuah kegilaan di simpang Kraft, Ngak Ngik Ngok, Hoakiao dari Jember, dan Menyusuri Jejak John “Hiroshima” Hersey. Tentu saja, keempatnya merupakan naskah yang bermutu.
Naskah pertama, ditulis oleh seorang perempuan Aceh, Chik Rini. Ia butuh waktu 3 tahun buat menyelesaikannya. Ia rajin mondar-mandir dari Aceh ke Jakarta dan dari Jakarta ke Aceh. Berulangkali ia menonton video-video peristiwa itu dengan seksama. Ia juga melakukan wawancara dengan para korban dan saksi yang masih menyimpan ketakutan dan kengerian. Tak jarang mereka juga sinis pada Chik Rini. Bahkan, demi menghidupkan naskah yang ditulisnya, Chik Rini merasa perlu hadir di lokasi kejadian yang sudah lampau, membayangkan bagaimana semuanya terjadi di sana. Ini dilakukan biar bisa menyerap jiwa peristiwa itu.
Naskah terakhir bercerita tentang bagaimana kisah Hersey dan karya legendarisnya, Hiroshima. Majalah The New Yorker pernah menerbitkan naskah Hiroshima dalam satu edisi majalah penuh. Satu edisi terbit cuma memuat naskah itu saja. Naskah itu dimuat pada 31 Agustus 1946. Ia berkisah tentang korban bom atom Hiroshima.
Melalui naskah itu, secara detail, Hersey bercerita dengan rancak betapa dahsyatnya bom itu. Ada kulit terkelupas, ada desas-desus bom rahasia, ada tangisan menyayat, ada rintihan yang bikin ngilu, juga ada kematian menyeramkan.
Kata Andreas Harsono dalam pengantar buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat, pada Maret 1999, Universitas New York menunjuk 37 ahli sejarah, wartawan, penulis, dan akademisi untuk memilih 100 karya jurnalistik terbaik di Amerika Serikat pada abad ke-20. Hasilnya, “Hiroshima” menduduki tempat nomor satu.
Ibarat sedang bertamasya keliling kota istimewa Ngayogyakarta Hadiningrat, Anda hanya akan bisa bercerita dengan rancak jika benar-benar memperhatikan detil selama tamasya. Jika ada yang terlewat detilnya, Anda tidak segan buat mundur langkahnya atau tetap meneruskan perjalanan dan kali lain merunut ulang tamasya itu. Demikianlah, dengan membaca naskah panjang ini, saya berharap Anda kian lincah dalam menulis tuturan hasil riset. Harapannya, kelak naskah hasil riset Anda benar-benar memikat dan mempesona. Biar ada warna yang beda dalam dunia riset kependidikan fisika. Biar Anda yang memberi warna beda itu. Saya akan merindukannya.
NB: Saya sudah mencoba selama lebih dari sejam buat mengirim ke seluruh email yang sudah ada di tangan saya. Ada 52 alamat. Saya sudah coba buat impor kontak dari daftar di spreadsheet, namun selalu gagal. Saya kirim ke banyak alamat sekalian, dianggap Yahoo sebagai kiriman spam. Akhirnya saya kirim ke beberapa kelompok, 52 alamat email saya bagi dalam 3 gelombang kiriman. Ada beberapa email yang sepertinya sudah tak lagi aktif. Yahoo memberitahu dengan mengirim balik ke saya. Ada 3 pemberitahuan yangs egera saya terima. Saya masih berharap kiriman saya sampai ke tujuan. Saya lihat ada satu mahasiswa yang lagi daring (online), saya tanyakan tak ada tanggapan. Akhirnya, jalan lain saya tempuh, saya unggah saja file tersebut lewat blog saya di blog kampus, ternyata filenya terpotong semasa pengunggahan. Gagal lagi. Saya coba mengunggah ke googlepages.com ternyata Google sudah mematikannya. Saya coba lewat akun saya di 4hared.com, server sedang dibenahi. Saya baca pesannya, "Servers Upgrade. 4shared servers are currently undergoing a short-time maintenance."
Ya Sudah. Saya kirim ke beberapa mahasiswa saja. Silakan dicek email amasing-masing, yang belum dapat silakan minta teman yang sudah dapat. Selamat membaca naskah itu, ada sekira 33 ribu kata yang perlu dibaca. Sampai bertemu esuk pagi. Saya mohon maaf tak bisa mengirim ke semuanya.
Jurugsari - Yogya, 26 Rabi’ul Akhir 1432 H/ 31.03.2011
Rachmad Resmiyanto
Saturday, April 02, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment