Monday, November 16, 2009

Simposium Nasional Pendidikan Dasar Islam 2010

Simposium Nasional Pendidikan Dasar Islam 2010
"Telaah Model Pendidikan Dasar Islam"


Latar Belakang

“Dosa pertama manusia adalah ketika Nabi Adam as terlena bujukan iblis untuk memakan “buah” dengan iming-iming kehidupan dan kekuasaan yang kekal (baca Q.s. 20:120). Maka tentu tidak mengherankan ketika dijumpai banyak anak cucu Adam, terutama yang terlalu menyadari kekhalifahannya begitu gampang tergoda oleh kehidupan dan kekuasaan. Bahkan jangan-jangan tangisan dan jeritan bayi saat lahir ke dunia merupakan ungkapan belaka dari keinginan hidup dan berkuasa itu? seperti menyadari kehidupan dan kekuasaannya, bayi begitu tidak peduli dengan sekelilingnya, yang terpenting adalah mendapatkan segala kebutuhannya, setiap kali dia “menunjukkan kekuasannya” dengan senjata yang cukup ampuh : menangis! Ketika si bayi menjadi dewasa, apakah yang akan terjadi?”

Dalam masyarakat berpengetahuan, manusia-manusia tanpa pengetahuan niscaya akan tergeser dan terpinggirkan, bahkan kalah karena mereka tidak akan mampu memasuki dan berkiprah pada berbagai aktivitas utama kehidupan manusia [ekonomi, pekerjaan, dan lain-lain] yang notabene berbasis pengetahuan. Manusia-manusia berpengetahuan akan unggul dan berjaya karena mereka niscaya mampu memasuki dan eksis dalam berbagai aktivitas utama kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan telah menjadi modal dasar keunggulan dalam abad pengetahuan sekarang.


Dengan modal pengetahuan [intelektual] yang bermutu dan unggul, seseorang [atau sekelompok masyarakat] niscaya mampu eksis, unggul, berjaya, dan berkiprah secara berarti dalam suatu bidang kehidupan mutakhir selain mereka juga mampu berkembang dengan baik. Sebaliknya, dengan modal pengetahuan yang terbatas, “pas-pasan”, apalagi usang, seseorang [atau sekelompok masyarakat] niscaya akan terancam, terpinggirkan, malah tergusur dari bidang kehidupan mutakhir. Hal ini mengimplikasikan, manusia berpengetahuan atau yang mempunyai modal pengetahuan akan menjadi manusia bermutu dan unggul, sedang manusia yang tidak memiliki modal pengetahuan akan menjadi manusia “terbelakang” dan serba kalah.

Sehubungan dengan itu, pengembangan dan peningkatan mutu modal manusia dan modal pengetahuan menjadi tugas, imperatif, dan tantangan bagi semua individu, masyarakat, dan bangsa jika ingin selamat memasuki dan mampu berkiprah dalam abad pengetahuan. Individu yang mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu modal pengetahuannya pasti akan mampu bermain dan berjaya dalam kehidupan abad pengetahuan. Masyarakat dan bangsa yang mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu modal manusia dan pengetahuan mereka niscaya akan menjadi masyarakat dan bangsa unggul dan berperanan dalam abad pengetahuan. Sebab itu, tidak mengherankan, individu-individu, masyarakat-masyarakat, dan bangsa-bangsa di dunia [termasuk ke dalamnya lembaga atau organisasi masyarakat dan bangsa] sibuk dan disibukkan oleh kegiatan-kegiatan pengembangan dan peningkatan mutu modal manusia dan modal pengetahuan.

Dalam upaya pengembangan dan peningkatan mutu modal manusia dan modal pengetahuan, pendidikan dan pembelajaran telah dipandang oleh pelbagai kalangan sebagai wahana, wadah, dan jalur yang sangat utama dan vital sehingga mempunyai kedudukan, fungsi, dan peranannya sangat penting, strategis, bahkan taktis. Pada galibnya, individu, masyarakat, dan bangsa yang terobsesi untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu modal manusia dan modal pengetahuan menempatkan dan memperlakukan pendidikan dan pembelajaran sedemikian penting dalam kehidupan di samping memprioritaskan pemenuhannya. Dapat dikatakan, hal ini juga telah menjadi obsesi dan program berbagai pemerintah. Untuk itu diperlukan suatu landasan dalam mengembangkan pengetahuan yaitu keimanan dan ketaqwaan. Sebagai modal dasar dalam pendidikan dalam acuan pembelajaran adalah kurikulum, sehingga diperlukan suatu kurikulum yang relevan dengan tuntutan jaman.

Teori pendidikan berbeda dari satu peradaban ke peradaban yang lain, dari satu masyarakat ke masyarakat yag lain dan dari suatu masa ke masa yang lain. Pada zaman pertengahan, agama Kristen membatasi konsep teori pendidikan dalam menanamkan keimanan terhadap keselamatan yang dapat menyelamatkan daripada keburukan dunia dan mempersiapkannya untuk kebahagian akhirat. Pada zaman Renaisans teori pendidikan itu terpusat pada persiapan individu untuk menikmati kehidupan, mengeksploitasi lingkungan, dan fokus kepada pendidikan keindahan, jasmani dan tingkah laku

Pada zaman modern, teori pendidikan di barat berusaha mengangkat tingkat hidup dan menyebarkan pemikiran kemanusiaan, dan memandang pendidikan sebagai investasi ekonomi dan salah satu tonggak perkembangan teknologi, sains dan perindustrian. Apa yang terjadi pada teori pendidikan tersebut dapat dikatakan juga terjadi pada teori pendidikan islam saat ini yang terpengaruh oleh budaya yang dominan, waktu, tujuan politik dan sosial.

Pada hakikatnya teori pendidikan Islam yaitu teori dengan konsep asasnya dari pandangan Islam yang menyeluruh (syamil) tentang wujud insan dan hubungan dengan penciptanya dan dengan alam jagat dan kehidupan. Prinsip pendidikan Islam adalah (1) pendidikan alqur’an dan hadist sebagai sumber normatif. (2) Ajaran pokok Islam yang meliputi keimanan (aqidah), hukum (syariah) dan moral Islam (akhlaq). (3) Sumber dan ajaran Islam sudah semstinya diaktualisasikan dalam kehidupan. Dari prinsip pendidikan Islam tersebut hendaknya dalam melakukan kegiatan pembelajaran mengintegrasikan dan mensinergiskan kedalam mata pelajaran dengan upaya menyusun kurikulum pendidikan. Untuk mewujudkan itu perlu diadakan kegiatan simposium pendidikan dasar Islam dengan tema “ Telaah Model Pendidikan Dasar Islam”.


Agenda

  1. Penetapan makalah
    Penerimaan makalah dari para calon peserta melalui pos dimulai tanggal 20 Oktober 2009 sampai tanggal 10 Desember 2009 (Cap Pos)
  2. Seleksi dan Klasifikasi Makalah
    Seleksi dan klasifikasi makalah akan diumumkan pada tanggal 5 Januari 2010 melalui website.
  3. Konfirmasi Peserta
    Bagi calon peserta yang telah dinyatakan lolos seleksi makalah, diwajibkan melakukan konfirmasi kepada panitia paling lambat tanggal 15 Januari 2010 melalui telepon (0341) 456005 dan fax (0341) 458485. Jika tidak melakukan konfirmasi, calon peserta dianggap telah mengundurkan diri.

    Bagi makalah yang tidak lolos seleksi, penulisnya tidak diundang dan tidak dibiayai untuk mengikuti simposium, tetapi dapat mendaftarkan diri sebagai peserta nonpemakalah untuk mengikuti simposium dengan biaya sendiri

Jadwal Tahapan Kegiatan

  • 20 Oktober 2009 : Penerimaan berkas makalah
  • 10 Desember 2009 : Batas maksimal penerimaan makalah (full paper)
  • 5 Januari 2010 : Pengumuman hasil seleksi
  • 15 Januari 2010 : Batas maksimal konfirmasi calon peserta
  • 4-6 Februari 2010 : Pelaksanaan simposium
Ketentuan Penulisan Makalah

Tema : “Telaah Model Pendidikan Dasar Islam”

  1. Bidang kajian Artlket/Paper
    KodeA:

    • Filsafat Konsep dan Teori Pendidikan Dasar Islam
    • Kurikulum Pendidikan Dasar Islam
    Kode B:

    • Strategi dan Model Pembelajaran Pendidikan Dasar Islam
    • Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar Islam
    Kode C:

    • Media dan Teknologi Pendidikan Dasar Islam
    • Psikologi dalam Pembelajaran santri/siswi SD Islam

  2. Kriteria Penulisan Artikel/Paper

    • Penulisan dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok.
    • Artikel berbentuk pemikiran konseptual. hasil penelitian empiris maupun terapan. PTK. pengembangan, dan inovasi terkait bidang kajian simposium.
    • Paper/Artikel merupakan hasil karya peneliti sendiri, bukan plagiat dan belum pernah dipublikasikan di buku, jurnal dan atau seminar, simposium, lokakarya maupun yang setara.
    • Paper/Artikel maksimal 30 halaman (tidak termasuk daftar pustaka dan lampiran), Format MS Office Word 2003 atau OpenOffice Writer 3.0. 1.5 spasi. fonts Bookman Old Style 10 pitch. UkuranA4.

  3. Sistematika Penullsan

    • BagianAwal

      • Judul Cover
        Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diketik rata tengah (center) serta tebal.
        Sub Judul diketik rata tengah (center), semua kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata penghubung dan kata depan, semua diketik tebal tanpa diakhiri dengan titik.3) Sub Anak Judul diketik rata kiri dan tebal, hanya kata pertama diawali huruf besar tanpa diakhiri dengan titik.
        Pojok kiri atas diberi kode sesui bidang kajian.
      • Nama penulis (disajikan lengkap tanpa gelar)
      • Abstraksi
        Abstraksi ditulis dengan bahasa Inggris maksimal 300 kata, 1 spasi, fonts Bookman Old Style 10 pitch, Ukuran A4. dicetak miring dan terpisah dari bagian utama (poin 2).

    • Bagian Utama

      • Pendahuluan (proporsi 10 persen dari Paper/Artikel)
        Latar belakang masalah dan arti pentingnya hasil penelitian/pengembangan pendidikan, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian.
      • Kajian Teori (proporsi 20 persen dari Paper/Artikel)
      • Metode Penelitian ( 10 Persen dari Paper/Artikel)
        Penjelasan metode yang digunakan dalam penelitian ( Kuantitatif, kualitatif dan PTK)
      • Hasil dan Pembahasan (proporsi 50 persen dad Paper/Artikel)
        Mendiskripsikan hasiI penelitian / pengembangan / pemikiran dan pembahasan.
      • Simpulan dan Saran (proporsi 10 persen dari Paper/Artikel)
        Simpulan dan saran konsisten dengan pertanyaan dan tujuan penelitian. Saran disampaikan secara operasional dan jelas pihak pengambil kebijakan yang diberi saran.

    • BagianAkhir
      Terdiri atas daftar pustaka dan lampiran - lampiran yang diperlukan seperti halnya table, grafik, statistic, gambar, kuesioner. transkripsi wawancara. dll.


Biaya

  • Peserta pemakalah: gratis
  • Peserta non pemakalah
    mahasiswa: Rp 200.000
    guru: Rp 300.000
    umum: 500.000

ditulis ulang berdasarkan sumber:

  1. http://simposium-sdi.blogspot.com
  2. http://masjidililm.wordpress.com/2009/10/23/simposium-nasional-pendidikan-dasar-islam/

No comments:

Post a Comment