Wednesday, March 22, 2006

Jalan Sunyi Menyelesaikan Skripsi Ekonofisika

Rachmad Resmiyanto


ALPHA BETA GAMMA. Risalah ini merupakan karya pamungkas untuk menggenapi syarat menjadi sarjana paripurna setelah sekian lama bergelut dengan berbagai teori (dalil), asas dan hukum yang bermaksud membongkar rahasia jagat raya.

Karya ini ---kendati tidak menyuguhkan suatu penemuan--- mencoba menerapkan (bahkan menggabungkan) kajian-kajian yang selama ini digunakan dalam ranah fisika kemudian diekstrapolasikan ke dalam ranah yang mungkin terasa sangat asing dan kelihatan berlawanan, yaitu ekonomi, terutama keuangan (finance).

Secara khusus karya ini baru membatasi pasar modal sebagai ruang kajian. Pasar modal memang hampir selalu mengandung unsur spekulasi. Secara cerdas Mark Twain (sastrawan Amerika penganut madzhab realisme) menggambarkannya sebagai:

"Oktober. Ini adalah salah satu bulan yang teramat berbahaya untuk berspekulasi saham. Bulan-bulan yang lain adalah Juli, Januari, September, April, Nopember, Mei, Maret, Juni, Desember, Agustus dan Februari."


Namun perlu diingat spekulasi itu tidak sepenuhnya merupakan permainan judi, dimana tidak ada sama sekali ukuran-ukuran untuk menilainya. Pada gilirannya, apabila ukuran-ukuran itu bisa dihitung secara tepat (eksak) maka akan membuat semakin matang sebuah pengambilan keputusan dalam penanaman modal, sehingga seorang pemodal tidak perlu harus 'swarga nunut neraka katut' pada pemodal lain. Dalam konteks yang lebih luas, kajian di bidang ini diharapkan bisa menjelaskan peristiwa black monday sehingga pada akhirnya juga bisa mencegah dan mengatasi kejatuhan-kejatuhan ekonomi pada aras negara. Terhadap kajian ini, orang beramai-ramai menyebut nama ekonofisika (econophysics), meskipun ada juga sementara orang yang menyebut kajian seperti ini dengan istilah fisika keuangan (phynance).

Selama ini, banyak kalangan berpandangan bahwa fisika dan ekonomi merupakan dua disiplin ilmu yang tidak mungkin saling menjamah. Keduanya bahkan terkesan saling bertolak belakang. Pendapat ini lebih banyak didasarkan pada pandangan bahwa fisika tergolong dalam rumpun ilmu pasti (sains) sedangkan ekonomi bernaung dibawah rumpun ilmu sosial. Kedua buah rumpun ini dipahami memiliki perbedaan pada aras paradigma dan epistemologi. Perbedaan ini kemudian membuat beberapa ahli di kedua ilmu menyatakan bahwa fisika tidak mungkin bisa menjamah ekonomi. Bahkan Mubyarto, seorang guru besar ekonomi di universitas ini (UGM), memantapkan bahwa jika ekonomi harus rujuk (bergabung) dengan ilmu yang lain, maka rujuk itu harus dilakukan bukan dengan fisika, melainkan dengan sosiologi dan antropologi (Kompas, 17/09/2002).

Saya sadar, ekonomika (economics) memang tidak mempelajari tabiat benda-benda nirnyawa sebagaimana fisika. Objek kajian ekonomika adalah tabiat manusia dalam mengurus rumah tangganya (oikos = rumah; nomos = kaidah, aturan). Untuk itu, karya ini mencoba untuk menyajikan sebuah pandangan baru. Sebuah pandangan yang bisa jadi --- saya sangat berharap --- menyuguhkan sepaket pasokan wacana kesadaran tentang kajian ekonomika dan fisika. Pada titik ini, andaikan boleh saya menduga, karya seperti ini mungkin merupakan yang pertama di jurusan Fisika bahkan mungkin pada aras universitas.


DALAM penulisan karya ini, saya berusaha sedapat mungkin menghindari penggunaan istilah asing. Saya lebih menyukai untuk menggunakan khazanah perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia untuk istilah-istilah tersebut, meskipun istilah asing itu sudah diserap dan sangat masyhur dalam perbicangan keilmuan kita. Hal ini dilatari oleh sebuah keyakinan, bahwa bahasa merupakan benteng terakhir suatu bangsa. Karena itu, pembaca akan sering menjumpai kata-kata semacam takrif, kemeruapan, andaian dan seterusnya. Setiap awal penulisan istilah tersebut, saya selalu mencantumkan istilah aslinya dalam cetak miring untuk menanggulangi keganjilan (jika ada) beberapa istilah yang mungkin belum dianggap lazim dalam khazanah.

Namun, saya mengakui bahwa dalam beberapa bagian karya ini, saya belum bisa sepenuhnya teguh dengan pendirian ini. Acapkali saya terpaksa harus tetap memakai istilah serapan tersebut, bukan karena tidak ada padanannya, namun saya khawatir pesan yang saya sampaikan justru bias dan sulit dimengerti. Misalnya kata 'efisien' yang sebenarnya sudah ada padanannya yakni 'mangkus'. Saya merasa jika frasa 'hipotesis kemangkusan pasar' agaknya masih teramat janggal dan sulit ditangkap pesan yang dikandungnya. Karenanya, saya tetap memilih untuk memakai frasa 'hipotesis pasar efisien'.

Penulisan karya ini, bagaimanapun juga, merupakan sebuah 'latihan panjang' sebagai persiapan petualangan dalam keilmuan fisika, sebab seluruh kajian dalam karya ini memang tidak diberikan di bangku kuliah. Pembimbing saya menyebutnya sebagai 'kajian mandiri', dan inilah latihan panjang itu. Selama masa 'sunyi' yang panjang ini, agaknya saya telah mendapatkan banyak hal yang luar biasa. Ada taburan hikmah dalam setiap langkah. Ada curahan nikmat dalam setiap keringat. Meskipun sesekali latihan panjang ini harus berhenti pada beberapa titik: lambang-lambang tidak seragam dalam setiap pustaka, beberapa persamaan pelik yang mengernyitkan dahi sampai istilah-istilah keuangan yang kadang membingungkan.

Saya pernah terjebak dengan istilah derivatif dalam keuangan yang saya pahami seperti dalam matematika, belakangan saya tahu bahwa derivatif dalam keuangan merupakan surat berharga yang bergantung pada surat berharga yang lain. Pada masa-masa awal saya tidak tahu bagaimana sebenarnya kedudukan proses stokastik dalam bangunan teori peluang bahkan statistika secara umum. Kemudian harus memahami beberapa macam prosesnya, penerapannya dalam fisika dan pada akhirnya harus membangun semuanya dalam kesatuan nalar untuk menerangkan kelakuan surat berharga pasar modal. Ketika sudah mendapatkan penyelesaian atas semuanya, rasa-rasanya seperti kenikmatan mereguk air dingin di tengah panas sahara. Inilah kenikmatan ilmu!

Pada aras ini, seringkali saya ingin mengetahui bagaimana perasaan Einstein saat harus menghabiskan setahun penuh dengan sia-sia dalam mengkutak-katik (manipulasi, modifikasi) teori Lorentz sebelum akhirnya berhasil merumuskan teori kenisbian khususnya 1905 (relativitas khusus). Atau pada Max Planck saat jengah ketika menemukan bahwa prosedur matematika untuk menjelaskan rumusnya ternyata tidak lengkap dan memaksanya membuat postulat, namun justru dari sanalah lahir salah satu revolusi fisika terbesar (1901). Atau bahkan kepada Archimedes (287--212 SM) yang begitu menemukan dalil ---yang kemudian dinisbatkan kepada namanya--- langsung berlari keliling kampung sambil meneriakkan "Eureka! Eureka!". Atau yang lebih menakjubkan, Syaikh al Islam Ibn Taymiyah yang begitu sibuk dengan pusparagam kajian ilmu sampai-sampai membujang sepanjang hayat ---bukan karena tidak memiliki hasrat. Maka sekali lagi, inilah kenikmatan ilmu! Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (ayat yang diulang-ulang dalam surah Ar Rahman:55).

Semakin teguh menjalani latihan panjang ini, semakin dalam menyusuri pernak-pernik fisika dan matematika, laiknya orang menyelam di kedalaman, terasa semakin gelap sapuan pandangan mata dan acapkali terasa begitu kuat ajakan untuk menghindarinya. Semakin banyak persamaan dan peristiwa yang saya mengerti, ternyata bertambah banyak pula yang belum saya mengerti. Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (ucapan malaikat kepada Tuhan dalam surah Al Baqarah (2) : 32). Dan, di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui (QS Yusuf (12) : 76).

Sebagai sebuah latihan panjang dalam fisika, proses penyusunan karya skripsi ini telah memberikan kerjapan kesadaran baru. Gagasan-gagasan dalam teori peluang, proses stokastik, jalan acak, gerak Brown sampai lapangan keuangan telah menggugah dan membangkitkan cara pandang baru terhadap kehidupan itu sendiri. Kerjapan ini begitu mempesona, sedemikian sehingga ketika saya menyelesaikan penyusunan karya ini, saya mendapatkan sebuah wawasan segar bagaimana memaknai hidup manusia dalam sebuah tatanan jagat raya. Betapa kita adalah makhluk yang tidak mengerti apa yang akan terjadi esok hari. Jangankan esok, beberapa menit setelah ini saja, kita tidak mempunyai informasi pasti. Semuanya serba acak, serba berkemungkinan. Andai pun kita tahu, maka pengetahuan itu hanya sekedar rabaan atas perhitungan. Sejauh kepastian pengetahuan manusia, sejauh ketepatan perhitungan manusia, kita tetap hanya bisa menduga! Karenanya, pada aras seperti ini, kita amat memerlukan kehadiran Dzat Yang Maha Mengetahui. Sebab kapan pun kita berjumpa dengan pilihan-pilihan hidup, maka itu adalah perjumpaan dengan revolusi. Sampai di sini, betapa kita amat membutuhkan untuk dekat kepada Pencipta jagat raya, memohon ampunan dan petunjuk bagaimana mengendalikan hidup. Dus, pada aras ini yang ada hanya 2 semata, makhluk atau Khalik, manusia atau Pencipta. Di atas bumi yang mengapung dan berenang di samudera jagat raya-Mu, aku duduk bersimpuh mengharap ampunan dan ridha-Mu, mendamba terangnya petunjuk jalan dan pintu hidayah-Mu.

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engka Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan Engkau lah Yang Maha Mengetahui sesuatu yang gaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini lebih baik dalam agamaku dan akibatnya terhadap diriku di dunia dan akhirat, maka lempangkan untukku, mudahkan jalannya, kemudian berikanlah berkah di dalamnya. Namun, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, ekonomi dan diriku, maka singkirkan urusan ini dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah kerelaan-Mu kepadaku.
(Seperti yang diajarkan Nabi dalam hadits riwayat Bukhari)

Maka, tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan sungguh aku ini termasuk sebagai orang yang zalim. Laa ilaha illa anta, subhanaka, inni kuntu minadhdhalimin.

HA NA CA RA KA. Rangkaian proses sampai selesainya penyusunan karya skripsi ini tidak mungkin merupakan proses yang berdikari, saling bebas dari pertolongan dan kerja sama dari banyak orang, langsung atau tak langsung. Banyak nama yang berkitaran; dan setiap nama menyuguhkan sebuah dunia dan menjejakkan suatu makna.%Oleh karena itu, saya hendak menyampaikan terima kasih atas segala bantuan yang telah disumbangkan. Bagaimanapun, nama-nama yang berkitaran dalam hidup kita menyuguhkan sebuah dunia dan menyimpan suatu makna.

Saya senantiasa mengingat beberapa kesempatan dalam 'diskusi bertenaga' yang saya lakukan dengan Dr. rer. nat. M. Farchani Rasyid tentang proses stokastik, silang sengkarut beberapa tokoh tentang ekonofisika sampai kemudian terbit gagasan untuk membangun pondasi kokoh ekonomi syariah, kami menyebutnya dengan 'ekonofisika syariah'. Semoga langkah-langkah untuk mewujudkan gagasan cemerlang ini segera hadir secara nyata. Secara khusus, saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas segenap bimbingan dan kesabaran yang diberikan. Semoga karya ini menyediakan jalan lurus untuk menggagas kajian 'ekonofisika syariah'.

Untuk bapak dan ibu tercinta, Sudadi Dasuki Madya Mulyono, saya mengucapkan terima kasih atas segala pengorbanan, curahan kasih dan seluruh bentuk perhatian yang tak pernah menuntut balas. Semoga karya skripsi ini merupakan sebentuk wujud bakti seorang anak. Ijinkan anakmu mengirimkan salam, salam takzim yang tidak pernah pudar dalam segala musim dan peristiwa.

Kepada Pak Lik dan Bu Lik H. Komaruddin Maryono di Purwodadi Grobogan, keponakanmu menyampaikan terima kasih atas segala bantuan biaya sejak awal pendaftaran sampai pendadaran. Allah Yang Maha Kaya tidak akan lupa dengan setiap kebaikan dari hamba-Nya. Untuk simbah Hj. Umi Salamah (Allahuyarham), cucumu menghaturkan terima kasih atas panjatan doanya. Semoga Allah Yang Maha Mendengar mengabulkan segala pinta kita. Juga untuk mbah kakung (alm.), simbok (alm.)} dan mbah kakung H. Muhyiddin Yatno atas segala doa untuk cucunya. Yang tak terlupa di hati, mbah putri Karti (alm.) atas panjatan lirihnya menjelang pergi.

Terimakasih juga saya sampaikan kepada seluruh jajaran pengajar fisika MIPA atas pembelajaran yang saya terima. Kepada Ibu Dwi Satya Palupi, M.Si saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan perhatian selama menjadi wali saya. Kepada Prof. Muslim, terima kasih atas teladannya supaya tidak takut pada kerumitan perhitungan. Kepada Dr. Pekik Nurwantoro, terima kasih atas kelas dokumen ugmskripsi.cls berbasis LaTeX-nya, suatu perkenalan yang menakjubkan dengan program pengolah dokumen untuk standard penerbitan ilmiah internasional. Kepada beberapa tunas fisikawan dalam Kelompok Kerja Fisika Teori (Work Group on Theoretical Physics) khususnya Mathematical Physics, terima kasih atas segala dukungan dan pacuan semangatnya. Untuk Liem Chin, pengajar jurusan Matematika Univ. Katolik Parahyangan Bandung, terima kasih atas kesempatan untuk mengunduh kertas kerja ilmiahnya.

Terima kasih pula untuk dua orang sahabat setia, Bowo Suranto dan Muchammad Chusnan Apriyanto, atas kenikmatan ilmiah dalam PIMNAS XVIII 2005 di Padang (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Juga kawan-kawan angkatan 2000 yang terlalu panjang untuk disebut satu-satu. Juga kelompok yang selalu gembira, Biker Fizik 00, terima kasih atas petualangannya.

Yang selalu membekas di hati, Jama'ah Shalahuddin UGM, terima kasih atas segala didikan hidupnya. Yang sulit untuk dibuang begitu saja dari kepala, Forum Peduli Jama'ah Shalahuddin UGM 1426, terima kasih atas ajaran untuk memegang teguh asas-asas kebenaran. Yang telah mengajari untuk selalu jeli, Himpunan Mahasiswa Islam MPO, terima kasih atas kesempatannya. Juga untuk adik-adik TPA Mushala Istiqamah, terima kasih atas doa dan kesempatan berbagi cerita.

Untuk sahabat-sahabat satu Clapar Ceria yang pernah mencoba belajar bersama tentang arti diri di kerumunan masyarakat. Kekeluargaan selama rentang waktu 2 bulan dalam Kuliah Kerja Nyata semester pendek 2004 di Clapar-Karanggayam-Kebumen sungguh mempunyai arti. Terima kasih kepada Anang Budi Gunawan, Antonia Damararum, Fathma Kamaliyah, Henri Sucahyo Purnomo, Paniasti, Sekarwulan Anggitasari dan Valentinus Sitepu. Tak lupa pula klub Logandu, kelompok Kebakalan, dan wajah-wajah Wonotirto.

Untuk kawan-kawan setia: Abdul Hakim, Agus Warseno, Ahmad Jailani, Indar Surahmat, Purwoko, Unggul Anggito Adri, Syahrul Munir, 30 kawan-kawan Buma, seratusan panitia RDK, terima kasih atas kebersamaannya, satu esprit de corps yang bermutu.

Untuk seluruh keluargaku: Bapak, Ibu, mbak Ut, mas Agus, mbak Win, mas Pras, mbak Wid, Tiwi, Udin, Mahendra, Naufal al Alif, 'Ais Salwa. Terima kasih atas segalanya.

Akhirnya, seribu satu puji untuk Allah Yang Maha Tinggi. Seribu satu salam untuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam. Semoga karya skripsi ini tetap memberikan manfaat di atas segala kekurangannya (kritik dan saran dapat disampaikan melalui (rachmadresmi [at] yahoo.com) serta sanggup menumbuhkan gagasan-gagasan segar untuk terus mencoba mengeja ilmu-Nya, ALIF BA TA...

Klaten, Desember 2005 -- Syawwal 1426 H
yang menyusun karya,


Rachmad Resmiyanto

6 comments:

  1. Skripsinya menarik....

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas komentarnya Mbak Dinda. Tapi, itu baru bagian kata pengantar. Saya tulis demi menceritakan pengalaman saya selama proses penyusunan skripsi. Waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikan sekitar 1 tahun lebih. Itu 3 tahun silam. Pembimbing saya, Dr.rer.nat. M.F. Rosyid sempat menawarkan topik baru, Relativitas Khusus Einstein. Saya menolaknya dan tetap bersiteguh dengan ekonofisika. Syukurlah, Alhamdulillah 'alaa kulli haal, akhirnya saya bisa mencapai titik akhir juga.

    Terimakasih sudah mampir ke sini.

    ReplyDelete
  3. Saya memang belum pernah membaca secara utuh skripsi anda.Tapi dari pengantarnya saja saya rasa sudah dapat ditangkap gambaran awal kemana arah gagasan anda. Saya rasa tulisan ini dapat memberi semangat para calon sarjana untuk menikmati proses karya akhirnya. Selamat berjuang..

    ReplyDelete
  4. Walau baru baca, Salut buat Rahmad My Friend. Salam Salut Selalu kalo bukan karna presentasi mu di PIMNAS gak mungkin kita menggondol emas.

    ReplyDelete
  5. keren mas.... pembahasan yang menarik ni.

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaikum wr wb
    Selamat malam, mas Rachmad.
    Semoga sehat selalu.

    saya agus, mahasiswa fisika unsoed purwokerto semester akhir.

    saat ini saya sedang menyusun tugas akhir saya dibidang Ekonofisika.

    saya ingin berdiskusi banyak hal dengan mas mengenai topik yang seru ini.

    semoga kiranya kita bisa saling berdiskusi dalam waktu dekat, mas.
    Terimakasih

    Wassalamu'alaikum wr wb

    Agus Yusup
    iamagusyusup@gmail.com

    ReplyDelete