Saturday, August 15, 2015

Hipotesis = Keraguan?

Banyak yg bilang bahwa hipotesis itu adalah ekspresi keraguan seorang peneliti. Ini salah.

Banyak yang bilang bahwa sains itu berangkat dari keraguan. Ini juga salah.

Hipotesis itu bukan ragu tapi persangkaan peneliti. Persangkaan dan ragu itu berbeda. Dalam epistemologi, sangkaan itu dhon, ragu itu syakk. Dalam sangkaan, kita punya kecondongan. Dalam keraguan, kita tidak bergeming atas seluruh pilihan.

Sains tidak mungkin berawal dari keraguan. Sebab keraguan tidak akan bisa membawa kepada kebenaran. Kebenaran hanya bisa diraih dengan keyakinan.

Keraguan haruslah kita tinggalkan. Sebagaimana kalau kita merasa kentut, selama belum ada bukti suara dan bau, maka rasa itu harus ditepis. Ini epistemologi yg diajarkan syariat.

Keyakinan tidak bisa dihapus oleh keraguan.

=========
Orang 1: Apa itu kebenaran? Dan apa yang dimaksud dengan salah? Apa itu keraguan?

Orang 2: ada istilah khoto (salah),wahm (dugaan lemah),syak (keraguan),dzann (dugaan kuat),yakin ..semua tergantung pada qarinah dan dalil yg mnyertainya...kalau diprosentasi khoto': 0,wahm: 25,syak:50,dzann:75,yakin:100 

Saya: Kebenaran (al haqq) sebagai lawan dari al bathil ialah ketika 'aql sudah sampai pada kecocokan dengan persyaratan tempat atas setiap sesuatu. Secara ontologus setiap sesuatu di alam raya ini sudah disebar diatur seauai dengan naratib dan derajatnya. Jika manusia sudah mencapai ini maka ia akan menjadi manusia yg 'adl. Sikap 'adl yg dimilikinya akan membuatnya beradab. Maka kesalahan ialah memahami sesuatu yg tidak sesuai dg tempatnya yg tepat. 

Saya: Keraguan ialah posisi di antara dua posisi. Keraguan ialah ketika 'aql tidak memilih sama sekali atas pilihan yg ada. Ketika 'aql sudah memiliji kecondongan pada yg satu tapi tidak sampai menolak kepalsuan yg lain maka itu dhon. Ketika 'aql condong pada yg satu dan menolak kepalsuan yg lain maka itu yakin. 

No comments:

Post a Comment