Saturday, August 15, 2015

Sains dan Kebenaran Mutlak


Para saintis percaya bahwa manusia tidak akan bisa mencapai kebenaran mutlak. Ini keliru.
Kalimat itu contradictio in terminis. Jika kita harus percaya dg kalimat itu maka kalimat itu sendiri juga bukan kalimat yg benar mutlak. Jadi, kalimat itu sudah runtuh dengan sendirinya.

Lalu, benarkah manusia bisa mengetahui kebenaran mutlak?

Dalam Al Kahfi:25 Allah memberi kabar kepada kita bahwa mereka tidur di gua 300 tahun dan ditambah 9 tahun lagi. Dalam perhitungan kita, 300 tahun adalah tahun syamsiah dan 300+9 tahun adalah tahun qomariyah. Bukankah ini menunjukkan bahwa kebenaran sains kita bertemu dg kebenaran yg diberitakan Allah Tabaraka wa Ta'ala?

Dalam perhitungan kita, setahun ada 12 bulan. Hadits yg diriwayatkan Bukhari juga mengisahkan bahwa setahun itu ada 12 bulan, 4 bulan diantaranya ialah bulan haram.

Lho, bukanlah sains itu hanya kesepakatan sahaja? Betul. Sains, dalam hal ini sistem penanggalan, ialah kesepakatan. Tapi, bukankah ini kesepakatan mutawatir sejak zaman babylonia, mesir kuno hingga masa kini, lintas zaman yg panjang dan tersebar di banyak kawasan peradaban.

Salam dari ketinggian 2000mdpl
‪#‎dataran‬ tinggi dieng

No comments:

Post a Comment