Thursday, April 16, 2009

Econophysics Colloquium in UGM

Menjelang Azan Dhuhur, Selasa 14 April 2009, hp saya berdering beberapa kali. Saat itu saya sedang mengikuti pertemuan Dr. R. Oktova untuk berkoordinasi penyelenggaraan Olimpiade Fisika ala Kopertis V. Saya melihat nama yang muncul dalam hp saya, ternyata Pak Rosyid. Beliau doktor fisika jebolan Jerman. Saya beruntung pernah dibimbingnya selama skripsi. Saya urung mengangkatnya. Saya sedang berada dalam sebuah majelis. Kami berempat di ruangan itu. Saya, Dr. R. Oktova, Dr. Abdul fadhil dan Dr. Moh. Toifur. Saya yang paling kecil diantara yang hadir. Bagi saya, mengangkat telepon ketika kita sedang di majelis adalah tindakan yang kurang santun. Seolah kita lebih mementingkan orang lain yang ada di luar sana, padahal kita sedang terlibat dalam sebuah "percakapan" di majelis itu. Prinsip seperti ini memang agak bias, jangan-jangan ini panggilan penting. Darurat. Urgent. Ah, nanti seusai pertemuan, Saya masih bisa menghubunginya. Panggilan itu berdering berulang-ulang. Rekaman panggilan di hp saya ada 5 kali untuk nomor pribadi Pak Rosyid dan 2 kali untuk nomor Laboratorium Fisika Atom Inti UGM. Ini pasti panggilan yang penting.

Seusai shalat Dhuhur di Masjid Darun Najah, saya menelepon balik Pak Rosyid. Ternyata, beliau ingin memberi kabar, pukul 13 siang itu, D.S. Palupi akan menyampaikan sebuah presentasi tentang ekonofisika. Saya senang bukan main. D.S. Palupi merupakan ibu pembimbing akademik saya selama S1 Fisika UGM. Ia baru akan mengambil S3 tahun ini. Siang itu, saya menghadiri kolokium ekonofisika Bu Palupi.

Dalam kolokium itu, kami berdiskusi tentang fisika dan ekonomi. Saya yakin, Ekonofisika akan menjadi "The Next Physical Science". Ekonofisika merupakan pertemuan antara ekonomi dan Fisika. Ekonomi adalah "ratu" ilmu-ilmu sosial, sedangkan Fisika adalah "pangeran" ilmu-ilmu alam.

Insyaallah, sebentar lagi saya akan S2 ke sana. Saya juga sedang berusaha untuk mencari sponsor S2. Siapa sangka, kelak saya bisa kuliah dengan beasiswa. Diskusi-diskusi kayak beginian harus dihidupkan. Sepanjang kolokium, sembari Bu Palupi menyampaikan gagasan-gagasannya, kami semua yang hadir bisa langsung bertanya, berkomentar, dan menanggapi langsung paparannya. Semua saling bersahutan. Ini diskusi yang hidup. Ada Pak Rosyid, Mas Romy (Romy Hanang Setiabudhi, M.Sc), dan beberapa mahasiswa S2. Saya menikmati kolokium itu.


D.S. Palupi sedang memberikan presentasi tentang kemungkinan penerapan Magneto-hidrodinamika dalam kajian ilmu-ilmu ekonomi. Saya dan Pak Rosyid menyimak dan sesekali menyelingi dengan komentar dan tanggapan.

Selepas kolokium, Pak Rosyid menginginkan ada sebuah poster ekonofisika. Saya menyanggupinya. Setelah coba-coba, klik sana klik sini, geser sana geser sini, akhirnya jadi juga. Ada 2 poster yang saya suka. Saya ingin minta bantuan Anda. Menurut Anda, mana yang lebih baik?

Poster Ekonofisika 1



Poster Ekonofisika 2


Kolokium sudah usai. Kami masih terlibat obrolan seru. Pak Rosyid mengajak kami makan bakso di kantin MIPA. Ada 3 orang saat itu, Saya, Mas Romy dan seorang guru fisika dari MAN Salatiga. Namanya Pak Kholid. Ia mendapat besasiswa Depag untuk kuliah S2 di UGM. Pak Rosyid memang gemar memberi traktiran untuk kami. Saya senang memiliki dosen seperti beliau. Selalu berusaha untuk dekat dengan mahasiswanya. Padahal saya sudah tamat S1 sejak 3 tahun silam.

4 comments:

  1. Setuju. Diskusi interdisipliner macam ini memang perlu lebih digairahkan. Agar manusia-manusia pembelajar di Indonesia tak lagi terkotak-kotak dalam kerangkeng disiplin ilmu mereka masing-masing.
    Ehm..menurut saya, poster nomor dua paling menarik!
    Sukses bung!!

    ReplyDelete
  2. Aamiin. Terimakasih atas pilihannya. Mbak Dinda, boleh saya bertanya, disiplin ilmu mbak Dinda apa ya? Jangan-jangan juga fisika... ^_^ Siapa tahu kita bisa berdiskusi lebih intens...

    ReplyDelete
  3. Em mas gimana kabarnya? Saya kritik poster saja ya... untuk warna saya suka yang biru, tetapi untuk background pic saya suka yang orbital atom. Alasannya:
    1. warna biru karena tidak terkesan menyeramkan, hitam terkesan menyeramkan (coba tengok cover buku apocaly 2012 dan buku serem lainnya, kebanyakan warna hitam)...
    2. BG orbital atom karena econofisika adalah perpaduan antara fisika (diwakili dengan atom, walaupun bisa dengan yang lainnya) dan ekonomi (diwakili dgn simbol dollar)

    terus untuk warna tulisan bisa diganti tidak, jangan yang merah (terkesan penuh dengan lumuran darah).

    Thnks, i hope we meet again...

    ReplyDelete
  4. Dinda SetyahapsariApril 21, 2009 at 5:58 PM

    Background disiplin ilmu saya kebetulan bukan fisika. Tapi saya tertarik memahami semestaNya. Bisa belajar dari orang fisika juga kan..he..he..^-^
    Siiip...saya sepakat dengan mas chusnan!! Jangan munculkan kesan seram pada ilmu fisika..
    Bravo, Bung..!!
    Hidup Ekonofisika..!!

    ReplyDelete