Tuesday, September 21, 2010

RSBI, Siapakah Engkau?

Oleh Rachmad Resmiyanto
Akan aku kisahkan kepadamu
Tentang negeriku yang bersemangat hendak maju

Di seluruh pelosok negeri kami, di sana sini dibangun sekolah RSBI
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional nama kerennya
Bahasa Inggris bahasa pengantarnya
Tertera pada papan namanya, Kategori RSBI

Wahai RSBI, akan kukisahkan kepadamu tentang negeriku
Negeriku ini adalah negeri yang besar
Bukan negeri sembarang negeri di muka bumi
Ada 17.504 pulau, inilah negeri kepulauan terbesar di muka bumi
Dari 6 pulau terbesar di planet bumi, 3 pulau ada di sini
Jika negeri yang lain tak punya pantai, seperempat garis pantai di muka bumi ada di sini
Negeriku bukan hanya punya pantai, tapi juga selat dan laut lepas
Inilah negeri maritim terbesar di muka bumi

Wahai RSBI
Negeriku adalah negeri paling majemuk di muka bumi
Di negeriku hidup bersama 740 suku bangsa
Di sana sini akan kau dengar suara 583 bahasa
Meski begitu, negeriku punya bahasa yang tetap bikin kami satu

Inilah negeri kaum muslimin terbesar di muka bumi
Di sana-sini banyak masjid berdiri
Menurut catatan kerajaan Saudi, inilah negeri yang paling besar punya jamaah haji

Wahai RSBI
Negeriku bukan negeri sembarang negeri
1,8 juta tahun lalu telah hidup manusia di sini
Itulah manusia purba tertua di muka bumi
Pithecanthropus Erectus begitu kata para ahli

Wahai RSBI
Ketika Inggris telah bikin bangunan bermenara pada 1200 masehi
moyang kami sudah mendirikan candi, 300 tahun mendahului
Borobudur itu nama candinya
Dibangun di atas bukit di tengah rawa
2 juta batu di tata, diukir atasnya petunjuk bagi umat manusia
Kalau engkau pergi ke seluruh dunia, candi kami tiada duanya

Wahai RSBI,
Negeriku bukan negeri sembarang negeri
Inilah negeri pertama yang merdeka seusai perang dunia kedua
Ketika Inggris (Sekutu) begitu congkaknya datang ke negeri kami
Petantang-petenteng sebagai jawara
Dan siapa sangka, seorang perwiranya mati di tanah ini
Itulah satu-satunya perwira yang mati selama perang dunia kedua

Wahai RSBI,
Negeriku ini bukan negeri sembarang negeri
Inilah negeri pertama yang gagah berani menentang Perserikatan Bangsa-bangsa
Keluar dari sana tanpa takut suatu apa
Di muka bumi ini tak ada negeri lain yang berani seperti kami

Wahai RSBI,
Segeralah insafi diri
Negeriku ini bukan negeri sembarang negeri
Meski tiga setengah abad lamanya Belanda bercokol di tanah kami
Bahasa kami tetap bahasa pertiwi
Tengoklah kiri kanan negeri kami
Niscaya engkau dapati banyak negeri yang melupakan bahasa pertiwi
Mereka rela berbahasa satu dengan kaum penjajah negeri sendiri

Wahai RSBI,
Segeralah insafi diri
Mengganti bahasa adalah mengganti budaya
Mengganti budaya adalah mengganti jati diri

Lalu, siapa sebenarnya engkau RSBI?

Pogung Lor, 07.07.2010

(Dibacakan di 100+46 Jam Pergelaran Sastra dan Matahari Menembus Kalbu Muktamar ke-46 Seabad Muhammadiyah Tgl 2-8 Juli 2010)

No comments:

Post a Comment