Oleh Rachmad Resmiyanto
malam ini sunyi desa pecah dengan suara yang sama lagi
suara yang keluar dari toa-toa mushalla langgar surau dan masjid
suara yang juga kudengar dari iklan pariwara televisi
malam ini kudengar suara yang sama setahun lalu
suara yang menggema dari barisan anak-anak beroncor bambu
suara yang menyelinap dari tetabuhan gendang dan bedug
malam ini usai sudah sebulan berpuasa
menahan lapar dahaga
mengekang nafsu raga dan jiwa
setelah kau begitu perkasa mendidik jiwa dan raga
memenangkan diri atas nafsu dunia
maka agungkan nama Tuhanmu Yang Maha Perkasa
dan suara itu...
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar kabira
Allah, betapa keagunganNya sungguh tak terkira
akankah hanya suara puja-puji keagungan yang mengangkasa?
kemenangan apa yang kau persembahkan buat Tuhanmu Yang Maha Mulia?
Ya Allah Tuhan kekasih kami
sudilah Engkau menerima sekecil apapun kemenangan kami
Klaten, 1-2 syawwal 1431 H/ 11 Sept 2010
malam ini sunyi desa pecah dengan suara yang sama lagi
suara yang keluar dari toa-toa mushalla langgar surau dan masjid
suara yang juga kudengar dari iklan pariwara televisi
malam ini kudengar suara yang sama setahun lalu
suara yang menggema dari barisan anak-anak beroncor bambu
suara yang menyelinap dari tetabuhan gendang dan bedug
malam ini usai sudah sebulan berpuasa
menahan lapar dahaga
mengekang nafsu raga dan jiwa
setelah kau begitu perkasa mendidik jiwa dan raga
memenangkan diri atas nafsu dunia
maka agungkan nama Tuhanmu Yang Maha Perkasa
dan suara itu...
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar kabira
Allah, betapa keagunganNya sungguh tak terkira
akankah hanya suara puja-puji keagungan yang mengangkasa?
kemenangan apa yang kau persembahkan buat Tuhanmu Yang Maha Mulia?
Ya Allah Tuhan kekasih kami
sudilah Engkau menerima sekecil apapun kemenangan kami
Klaten, 1-2 syawwal 1431 H/ 11 Sept 2010
puisi ini meluapkan selaksa rindu pada jalan sunyi...jalan senyap-setapak untuk kembali,sendiri.
ReplyDeletepada;siji,satu,tunggal.
semesta.
menggelayuti cintaNya yang tak pernah mati.
(lirih)
maka
selamat, sekali lagi.
pada jiwamu yang (telah) merdeka.