Tuesday, September 21, 2010

Tak Ada Kegelapan


Oleh Rachmad Resmiyanto

Bukankah sedari awal sudah kukatakan, betapa kotornya aku
Aku ini tak sempurna dalam tubuh dan jiwa
Tubuhku penuh luka
Jiwa yang bersemayam pun tak sebening cahaya

Kau pun tahu, hidupku mengaru dan tersaruk batu
Terpelanting ke jurang-jurang di pinggir jalan
Tersesat dalam rimbunnya semak dan dedaunan


Seperti air yang mengalir menganak sungai
Ia bawa serta segala yang ditemuinya
Sampai warna bening terganti warna gelap
Sampai cahaya tak lagi bisa masuk ke dalam jiwanya

Memang engkau benar adanya, air sungai itu air yang kotor
Air bening ditambah sejuta kotoran

Tapi,
Satu dua metode akan mnyembuhkan air kotor
Satu demi satu kotoran akan terpisah dari air bening
Dan kalaupun air kotor itu tak sanggup disembuhkan
Maka itu hanya soal metode

Bumi tak pernah menyediakan air kotor
Langit tak pernah menurunkan air kotor
Dan Tuhan tak jua menyediakan kegelapan
Yang ada hanya cahaya
Hanya cahaya
Kegelapan hanyalah peristiwa yang kita tak mau menyediakan tempat bagi cahaya


Pogung Lor, 22.06.2010 

(Dibacakan di 100+46 Jam Pergelaran Sastra dan Matahari Menembus Kalbu
Muktamar ke-46 Seabad Muhammadiyah Tgl 2-8 Juli 2010)

No comments:

Post a Comment