Oleh Rachmad Resmiyanto
Seorang pemuda yang lagi kasmaran selalu merindukan satu hari
saat ia telah halal menggamit lengan sang perempuan idaman
Seorang perempuan yang lagi kasmaran berharap datangnya satu hari
Saat pemuda harapan datang menjemput dengan janji yang sungguh amat berat
Murid-murid memimpikan hari dimana kelulusan dibikin warta dimana-mana
Para mahasiswa selalu berharap datang hari wisuda sarjana
Buruh pabrik menunggu hari bagi-bagi gaji
Karyawan kantor mencari dan menghitung hari-hari cuti
Para pejabat menunggu hari mereka maju promosi
Orang bodoh menunggu hari mujur saat ia telah halal menggamit lengan sang perempuan idaman
Seorang perempuan yang lagi kasmaran berharap datangnya satu hari
Saat pemuda harapan datang menjemput dengan janji yang sungguh amat berat
Murid-murid memimpikan hari dimana kelulusan dibikin warta dimana-mana
Para mahasiswa selalu berharap datang hari wisuda sarjana
Buruh pabrik menunggu hari bagi-bagi gaji
Karyawan kantor mencari dan menghitung hari-hari cuti
Para pejabat menunggu hari mereka maju promosi
Orang pintar butuh hari agar ia kian besar
Para penjudi menunggu hari hoki
Orang dibalik jeruji menunggu hari remisi
Setiap tempat selalu ada orang sedang menunggu hari
Setiap saat banyak orang menanti hari
Dan sepanjang jalan yang kususuri, kutemui seluruh manusia sedang menunggu hari
Kekasih sejati hanya menunggu satu hari
Saat tabir sang kekasih tersingkap ungkap
Cahaya wajah mulia mempesona perbawa
Hingga mata tak kuasa memandangnya
Hanya kebeningan hati yang sanggup melihatnya
Maka itulah hari yang seindah-indah hari
Tuhan, masihkah aku pantas menjadi kekasih Mu?
Pogung Lor, 23.06.2010
(Dibacakan di 100+46 Jam Pergelaran Sastra dan Matahari Menembus Kalbu
Muktamar ke-46 Seabad Muhammadiyah Tgl 2-8 Juli 2010)
No comments:
Post a Comment