Rachmad Resmiyanto
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1997, ranah keilmuan manusia telah bertambah
dengan terbitnya istilah ’econophysics’ (ekonofisika). Istilah ini pertama kali digunakan dalam sebuah workshop di kota Budapest Hungaria pada bulan Juli, ’Workshop on econophysics’ (De Liso dan Filatrella, 2001, hlm. 2). Maka, mulai saat itu frasa ekonofisika tertera dan mengalir dalam bentangan peradaban manusia.
Konferensi ilmiah pertama yang membahas ini diadakan 2 tahun kemudian (1999) oleh Himpunan Fisika Eropa (European Physical Society) dengan tajuk International Applications of Physics in Financial Analysis di Dublin Irlandia dan dilanjutkan di Liège setahun berikutnya (2000) (Simanungkalit, 2002; Stauffer, 2000; Surya, 2002). De Liso dan Filatrella (2001) menyatakan bahwa beberapa buku generasi awal yang mengupas konsep-konsep ini antara lain An Introduction to Econophysics oleh Mantegna dan Stanley tahun 2000, Theory of Financial Risk: From Statistical Physics to Risk Managament oleh Bouchaud dan Potters tahun 2000 dan An Intoduction to High Frequency Finance oleh Dacorragna et al tahun 2001.
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1997, ranah keilmuan manusia telah bertambah
dengan terbitnya istilah ’econophysics’ (ekonofisika). Istilah ini pertama kali digunakan dalam sebuah workshop di kota Budapest Hungaria pada bulan Juli, ’Workshop on econophysics’ (De Liso dan Filatrella, 2001, hlm. 2). Maka, mulai saat itu frasa ekonofisika tertera dan mengalir dalam bentangan peradaban manusia.
Konferensi ilmiah pertama yang membahas ini diadakan 2 tahun kemudian (1999) oleh Himpunan Fisika Eropa (European Physical Society) dengan tajuk International Applications of Physics in Financial Analysis di Dublin Irlandia dan dilanjutkan di Liège setahun berikutnya (2000) (Simanungkalit, 2002; Stauffer, 2000; Surya, 2002). De Liso dan Filatrella (2001) menyatakan bahwa beberapa buku generasi awal yang mengupas konsep-konsep ini antara lain An Introduction to Econophysics oleh Mantegna dan Stanley tahun 2000, Theory of Financial Risk: From Statistical Physics to Risk Managament oleh Bouchaud dan Potters tahun 2000 dan An Intoduction to High Frequency Finance oleh Dacorragna et al tahun 2001.
Sebenarnya, sejarah ekonofisika tidak hanya bermula pada tahun 1997. Tahun tersebut lebih tepat jika sekedar dipandang menjadi penanda bahwa nama ekonofisika baru lahir. Acapkali, econophysics juga disebut dengan phynance (fisika keuangan). Namun, Stauffer (2000) menyatakan istilah econophysics jauh lebih berkembang dibanding phynance. De Liso dan Filatrella (2001) menyatakan bahwa kata economics dan physics dalam frasa econophysics merupakan cermin dari kerja para fisikawan yang mulai menerapkan fisika statistik ke dalam ranah keuangan pada masa-masa itu. Jika ditilik dengan cakupan yang lebih luas, yakni dengan memandang ekonofisika sebagai interaksi timbal balik antara ekonomi dan fisika, maka penelusuran terhadap rekam jejak ekonofisika menemukan akarnya jauh sebelum bilangan tahun tersebut.
Pada tahun 1973, Black dan Scholes memaklumkan sebuah cara baru dalam menghitung harga opsi yang adil di pasar modal dengan menggunakan model gerak Brown geometrik dan persamaan rambatan panas. Model ini sebenarnya merupakan penyempurnaan dari model yang dirancang oleh Bachelier pada tahun 1900. Pada waktu itu Bachelier menggunakan pendekatan limit jalan acak (gerak Brown).
Bahkan yang lebih mengejutkan, karya klasik Bapak Ekonomi Adam Smith (1723-1790) yang berjudul The Principles which Lead and Direct Philosophical Enquiries; Illustrated by the History of Astronomy —sering disingkat sebagai The History of Astronomy saja— secara jelas membuktikan bahwa ia menggunakan teori gerak planet untuk menjelaskan prinsip-prinsip ekonominya (De Liso dan Filatrella, 2001; Simanungkalit, 2002; Supratikno, 2002). Teorinya yang menyatakan, "fungsi pasar mirip dengan fungsi matahari dalam sistem tata surya" atau pandangannya tentang "tangan-tangan gaib" (the invisible hands) yang menciptakan kesetimbangan pasar (market equilibrium) menunjukkan betapa kuat pengaruh ini. Karenanya mudah untuk dimafhumi jika Dagun (1992) banyak menggunakan kiasan-kiasan dalam fisika di
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Filsafat Ekonomi demi menjelaskan konsep-konsep
ekonomi.
Sedini sebelum workshop yang fenomenal itu, Stanley dalam Nature edisi 29 Februari 1996 telah mencoba memberikan takrif apa itu ekonofisika. Menurutnya, ekonofisika merupakan penerapan teknik-teknik fisika untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi.
Dengan demikian, tujuan dari ekonofisika adalah menerapkan gagasan ilmu fisika dengan sebaik-baiknya ke dalam ranah ekonomi. Bisa jadi, ekonofisika akan mengurai hukum-hukum alam dan perilaku manusia dalam gejala ekonomi, dan proses ini akan berujung pada lahirnya sebuah ekonomi baru.
Dalam konteks ini, takrif ekonofisika yang diberikan oleh Wang et al. (2005) menjadi takrif yang lebih rinci daripada takrif Stanley. Ekonofisika merupakan disiplin yang menerapkan dan menawarkan gagasan, metode dan model dalam fisika statistik dan kompleksitas untuk menganalisis data-data dari gejala ekonomi.
Sebenarnya, sampai sekarang belum ada takrif yang terang mengenai ekonofisika. Kendati demikian, jumlah karya ilmiah di bidang ini sejak 1992 sampai April 2003 telah mencapai 662 dengan lebih dari 20 jurnal (Fan et al., 2004). Berarti, dalam tempo 1 tahun ada sekitar 60 makalah ilmiah yang ditulis. Ini suatu jumlah yang menakjubkan. TErtarik untuk berkecimpung dalam bidang ini? Mari bergandengan tangan.
menarik mas... saya juga udah konsultasi sama bu chotimah (saya mahasiswa fisika ugm angkatan 2008). katanya ke bu palupi atau pak rosyid saja kalau mau diskusi terlebih dahulu... benar-benar menarik dari artikel awal sampai sini saya baca di blognya mas... salam kenal...
ReplyDeleteternyata matematika dan fisika menjadi penyumbang bencana krisis ekonomi global sekarang, seperti artikel pada:
ReplyDeletehttp://keuanganperilaku.blogspot.com/2011/11/kecemburuan-terhadap-fisika-dan-krisis.html